Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Bali memperkirakan sebanyak 200 ribu unit kendaraan yang ikut serta dalam program pemutihan denda, bunga PKB dan denda BBNKB.
Kepala Dispenda Bali, I Made Santha mengatakan kendati data secara keseluruhan akan direkapitulasi dalam dua hari ke depan, ia memprediksi jumlah akumulasi penerimaannya sekitar Rp98 miliar dari 200 ribu unit kendaraan. Meski demikian, ia berharap jumlah rekapitulasi penerimaan secara total akan mencapai 250 unit kendaraan.
Terkait efektivitas program pemutihan tersebut, ia belum bisa memastikan secara langsung karena menunggu hasil laporan secara keseluruhan. Yang pasti, kata dia, program ini tidak akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun, karena sifatnya tergantung kebijakan atau insidental, jadinya sangat sayang bagi masyarakat yang tidak menggunakannya.
“Kami berharap angkanya sih, berada di 250 ribu unit untuk terbilang ideal, ya lebih pastinya kita tunggu hasil rekapannya,” ungkapnya, Rabu (7/12) kemarin.
Terkait Dana Alokasi Umum (DAU) pada anggaran tahun 2017, ia berharap akan kembali normal setelah terjadi penundaan pada bulan September hingga Desember 2016 ini. Hal ini dikarenakan jika masih terjadi penundaan, tentunya akan berdampak defisitnya pada anggaran APBD 2017 yang sudah direncanakan.
Tahun 2017 mendatang Dispenda Bali mematok penerimaan asli daerah (PAD) sebesar Rp3,20 triliun dengan alokasi APBD 2017 sebesar Rp6,20 triliun naik 15,75% dari tahun 2016 sebesar Rp5,30 triliun.
Adapun rincian sumber PAD tersebut diantaranya Rp2,90 triliun dari pajak daerah, pendapatan retribusi daerah sebesar Rp52,93 miliar, pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp104,27 miliar dan pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp191 miliar. Dibandingkan tahun 2016, target PAD tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp128,54 miliar atau 3,80%. rob
