Adanya dua kubu kepemimpinan yang saling melegitimasi legalitas Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali, Pengurus Pusat (PP) IMI akan mencari solusi terbaik terkait siapa yang layak menahkodai IMI Bali.
Ketua Badan Pengawas PP IMI, Boy Haryanto menuturkan sebelumnya upaya mediasi yang dilakukan pihaknya pada 17 Maret 2017 lalu, belum menghasilkan keputusan titik temu kedua belah pihak, yakni Ketua IMI Bali versi Musprov 5 Maret 2017 kubu Rudi Santoso dan Ketua IMI Bali kubu Nyoman Saniweca yang sebelumnya masih menjabat.
Untuk itu, kata dia, IMI pusat akan melakukan evaluasi, pengawasan dan investigasi masing-masing kubu untuk menentukan siapa yang sebenarnya berhak memimpin IMI Bali ke depan. Namun, Boy menambahkan hendaknya persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
“Memang kami terasa tidak tegas saat ini menentukan siapa yang sebenarnya sah, tetapi setelah dilakukan evaluasi, pengawasan dan investasi, nantinya kami akan menyimpulkan hasilnya,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela Musyawarah Provinsi (Musprov) IMI Bali dari kubu Nyoman Saniweca di Sanur, Sabtu (8/4).
Namun secara aspek legalitas penyelenggaraan Musprov IMI Bali kubu Saniweca dinilainya telah memenuhi persyaratan disebutnya sahnya suatu kepengurusan.
Di tempat yang berbeda menghadiri even otomotif yang mengatasnamakan IMI Bali kubu Rudi bersamaan dengan Musprov IMI Bali kubu Saniweca, Biro Wisata Keselamatan Berkendara PP IMI, Ipung Purnomo menjelaskan PP IMI tidak akan tinggal diam terhadap dualisme kepemimpinan IMI Bali ini, dalam waktu dekat tepatnya sebelum even Porprov 2017, pihaknya akan mencari solusi yang terbaik.
Langkah teknisnya, kata dia, adalah dengan memediasi kembali kedua belah pihak dan mencari aspirasi dari seluruh anggota klub yang tergabung dari IMI Bali, terkait figur siapa yang layak menduduki kursi no. 1 IMI Bali tersebut.
“Semua alternatif akan disiapkan mencari solusi demi kelancaran kepengurusan IMI Bali ke depan, mudah-mudahan sebelum Porprov ada keputusan,” ujarnya.
