Sepakat untuk berkontribusi pada keadaan yang sedang dihadapi saat ini, Sirion Indonesia Club (SIC) Dewata atau Chapter Bali mengadakan kegiatan bertajuk SIC Dewata Fun Touring “Bali is Save to Visit”.
Dalam keterangan rilis yang diterima Otomotif Bali, Ketua SIC Chapter Bali Gede Nurhadi menjelaskan menjadi bagian dari komunitas otomotif Nasional tidak saja memberikan kesempatan untuk mengembangkan pribadi dalam berorganisasi, bersosialisasi dan juga mampu memupuk rasa kekeluargaan, terlebih lagi dapat meningkatkan kepekaan sosial yang ada di sekitarnya.
Lebih lanjut, kata dia sudah lebih dari empat bulan (tepatnya 13 september 2017) ketika pertama kali status Gunung Agung dinaikan menjadi level awas, secara langsung tak langsung telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat disekitar Gunung Agung khususnya yang masuk dalam kawasan rawan bencana dan Bali pada umumnya.
“Beberapa desa mengungsikan warganya, travel warning pun dikeluarkan oleh beberapa negara tetangga yang memiliki banyak wisatawan berkunjung ke Bali tiap harinya. Perekonomian menjadi lesu dan kekhawatiran setiap hari akan dampak erupsi Gunung Agung,” ujarnya.
Merasakan hal tersebut maka diadakan kopi darat dadakan (kopdak) di Daihatsu Tabanan, yang disepakati untuk mencoba melakukan sesuatu upaya mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi dan keadaan Bali pada umumnya selama Gunung Agung berproses.
Dengan persiapan yang cukup singkat akhirnya bisa dikumpulkan 13 kendaraan dengan total peserta 30 orang, jarak tempuh kurang lebih dari 135 kilometer pada 26 Desember 2017 lalu. Adapun objek wisata yang dikunjungi meliputi Sangeh, Jembatan Bangkung, Kintamani dan Penglipuran.
Pelaksanaan touring SIC Dewata kali ini cukup menarik dikarenakan beberapa member yang baru bergabung dan kali pertama mengikuti even semacam ini.
“Menyenangkan bisa ikut dan sambil mengisi liburan bersama keluarga”, begitu komentar Gia yang menjadi salah satu peserta touring dan juga member anyar SIC Dewata didampingi penasehat SIC Chapter Bali, Yoni Budi Satriyo .
Perjalalan menuju Kintamani peserta disambut oleh kabut tebal dari memasuki Desa Catur selepas dari Plaga, Petang hingga mencapai Puncak Sari.
Komunikasi via rakom (HT) menjadi sesuatu yang wajib untuk keselamatan dan keamanan selama perjalanan, seperti yang diungkapkan oleh Bayu yang terpilih menjadi ketua pelaksana even SIC Dewata Fun Touring “Bali is Safe to Visit”.
Mengakhiri rute touring hujan pun menyambut kedatangan peserta di Desa Penglipuran, namun sepertinya alam sangat bersahabat karena ketika foto sesi hujan reda dan ketika masuk mobil hujan kembali mengguyur.
Peserta mengambil titik bubar di seputaran Gatsu dan kembali kerumah masing-masing dengan selamat, zero incident dan tentu saja mendapatkan pengalaman touring yang menyenangkan.
Seperti apa yang menjadi tagline kegiatan touring SIC Dewata kali ini bahwa “Ini bukanlah perkara Gunung Agung erupsi, namun bagaimana kita bersama-sama bangkit dari keterpurukan. Karena Alam punya caranya sendiri dan SIC Dewata pun demikian.”